Uang Lampung Masa RIS Ada yang Dicetak Pakai Kertas Buku Tulis
Minggu, 29 Januari 2023 20:16 WIB
LAMPUNG.POSKOTA.CO.ID -- Provinsi Lampung pernah punya uang sendiri sebagai alat pembayaran yang sah pada masa Pemerintahan Indonesia Serikat (RIS) di Kabupaten Lampung Utara dan Selatan pada Agresi Militer II Belanda Tahun 1949.
Pada masa perjuangan Agresi Militer Belanda II Tahun 1949, Kabupaten Lampung Utara masa itu termasuk Kabupaten Waykanan, Lampung Barat, Pesisir Barat, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, dan Kabupaten Mesuji,
Uang Lampung yang itu disebut Uang Darurat Perang atau masyarakat masa itu menyebutnya Uang Akuan. Sebutan Uang Akuan karena uang tersebut dicetak dan ditandatangani oleh Bupati Lampung Utara Achmad Akuan.
Mungkin karena keterbatasan kertas, sebagain uang dicetak di atas kertas tulis. Garis-garis kertas tulisnya masih terlihat jelas pada uang pecahan 10 rupiah.
Mungkin pula, keterbatasan tinta, warna cetakannya ada yang biru pada pecahan 10 rupiah dan ada yang hitam seperti pada pecahan 50 rupiah.
Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi Lampung Anshori Djausal melacak keberadaan uang lampung cetakan Achmad Akuan sebagai uang darurat perang pada masa perjuangan Agresi Militer Belanda II Tahun 1949.
Museum Lampung belum memiliki koleksi asli uang lampung tersebut hingga kini. Sejak tahun 1996, Museum Lampung berusaha melacak keberadaan uang tersebut untuk disimpan di Museum Lampung.
Anshori Djausal berhasil bertemu dengan Yuzar Akuan, anak bungsu dari tujuh bersaudara Achmad Akuan yang tinggal di rumah tuanya, Jl. Dr. Susilo No.109, Pahoman, Kota Bandarlampung, Kamis (19/1/2023).
Bahkan, dari Yuzar, Anshori Djausal menemukan dua lembar uang lampung yang juga disebut uang akuan dengan nilai Rp2,5 serta Rp50 serta selembar "mickro film" untuk mencetak uang Rp2,50 yang tersimpan dalam album lama.
Achmad Akuan yang memimpin Gerilya Sipil Lampung Utara mencetak uang lampung tersebut sebagai alat tukar darurat yang sah sebagai simbol perlawanan terhadap Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.