Indonesia Konsumen Pangan Halal Terbesar, Wapres: Nilai Belanja Capai 146 Miliar Dolar AS

Kamis, 22 September 2022 13:33 WIB

Share
Wapres KH Ma'ruf Amin saat pidato secara virtual di Forum and Awarding Islamic Finance Summit 2022. (setwapres)
Wapres KH Ma'ruf Amin saat pidato secara virtual di Forum and Awarding Islamic Finance Summit 2022. (setwapres)

LAMPUNG.POSKOTA.CO.ID -- Wakil Presiden  (Wapres) KH Ma'ruf Amin menegaskan kebutuhan akan produk halal dunia ini diikuti oleh peningkatan permintaan produk halal di Indonesia terus meningkat.

"Indonesia adalah konsumen pangan halal terbesar dengan nilai pembelanjaan mencapai 146,7 miliar dolar AS,: terang Wapres saat membuka Forum and Awarding Islamic Finance Summit 2022 secara virtual di Jakarta, Kamis  (22/9/2022). Dikutip Lampung.poskota.co.id dari laman Poskota.co.id

Wapres menambahkan produk halal yang mulanya merupakan kebutuhan masyarakat muslim kini telah menjadi bagian dari gaya hidup serta tren perdagangan global. Tidak kurang dari 2,02 triliun dolar dibelanjakan umat Islam dunia pada 2021, seperti makanan halal, farmasi, kosmetik, fesyen, pariwisata, dan ragam sektor halal lainnya.

Wapres menandaskan persaingan pasar produk halal dunia pun ikut diramaikan oleh negara-negara yang penduduk muslimnya relatif sedikit, seperti Thailand, Australia, Brazil, Cina, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan. 

Wapres menyebutkan dalam perdagangan antarnegara OKI (organisasi konferensi Islam), Indonesia adalah pengekspor terbesar produk makanan halal ke negara OKI.

"Capaian ini menunjukkan Indonesia berada pada jalur yang tepat menuju pusat produsen halal terkemuka dunia, sebagaimana yang dicita-citakan," tutur Wapres. 

Salah satu komoditas yang dapat kita jadikan andalan adalah rempah-rempah yang sejak dulu Indonesia dikenal sebagai penghasil utama rempah dunia. Bahkan pada masa yang lalu banyak negara-negara Eropa datang ke Indonesia untuk mendapatkan rempah. Untuk itu, mari kita segera menghidupkan kembali kejayaan jalur rempah seperti yang pernah kita alami pada masa yang lalu. 

Namun, di kala kita masih berhadapan dengan terpaan badai krisis dan ketidakpastian global seperti saat ini, peningkatan daya saing industri produk halal nasional menjadi keniscayaan, karena negara-negara lain pun berupaya masuk ke perdagangan industri halal global, termasuk membidik Indonesia sebagai pasar tujuan ekspor produk halalnya.

Dalam konteks pengembangan industri produk halal di Indonesia, perbankan syariah diharapkan dapat berperan sebagai sumber pembiayaan yang kompetitif, inovatif, adil, inklusif, dan mudah dijangkau oleh semua kalangan.

"Upaya menumbuh kembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia harus terus kita kerjakan, kita galakkan, termasuk sektor unggulan industri halal dan ekosistemnya," Wapres menandaskan. [johara]

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler