Janda Dihajar Pria Beristri karena Menolak Dinikahi

Jumat, 1 Juli 2022 09:11 WIB

Share
(kartunis: poskota/ucha)
(kartunis: poskota/ucha)

LAMPUNG.POSKOTA.CO.ID -- IBARAT sekolah, wanita idaman lain (WIL) itu swasta dan istri itu negeri. Nah, Warsito (31) sebetulnya sudah punya istri yang negeri, tapi diam-diam punya bini swasta. Mereka sudah lumayan lama kumpul kebo. Tapi karena Wiwik, (29) menolak dikawin resmi atau dinegerikan, Warsito jadi jengkel dan Wiwik pun dihajar sampai bonyok.

Meski dalam Islam boleh berbini sampai 4 (surat Anisa ayat 3), tapi orang Islam Indonesia dalam soal bini kebanyakan menganut asas tunggal, alias berbini satu saja. Lebih-lebih ASN, berpoligami itu pantangan, itu pelanggaran berat PP-10. Tapi yang unik dan banyak dilakukan oknum, poligami tidak mau tapi WIL-nya ada di mana-mana. Asyik memang, tapi juga tegang, soalnya takut ketahuan setiap waktu.

Nah, Warsito warga Sekaran Kabupaten Lamongan (Jatim) ini salah satu lelaki yang sudah punya yang negeri tapi diam-diam punya juga yang swasta. Namanya Wiwik, dia seorang janda muda yang lumayan cantik. Paling tidak lebih cantik ketimbang istri yang di rumah. Soalnya ketika pacaran dulu, ekonomi Warsito masih pas-pasan, sehingga cari pasangan hidup pun sak-sake (asal ada yang mau). Yang penting wanita. 

Sekian tahun kemudian rejeki Warsito meledak. Mulai deh, mentang-menyang suda bisa ngliwet kenthel, pikirannya mulai macam-macam. Sejak setahun lalu dia kasmaran dengan janda Wiwik dari kampung sebelah. Ternyata setelah punya bini, justru mudah aja menggaet cewek. Buktinya tanpa lobi-lobi tingkat tinggi, Wiwik langsung memberi lampu ijo. Padahal dulu, setiap naksir cewek selalu ditolak.

Warsito, Wiwik pun pacaran. Bahkan lebih dari itu, janda bahenol bebas dempul ini lalu dikontrakkan rumah. Di sinilah menjadi rumah singgah Warsito, artinya dia ikut tinggal di situ hanya beberapa jam saja. Yang penting, ibarat mobil Warsito sudah sempat sporing balansing, tune up dan amplas platina. Dalam kondisi begini WIL itu sangat nyaman dikendarai. Remnya masih pakem banget.

Tapi lama-lama Warsito menyadari bahwa kumpul maesa itu dilarang agama, karena itu zina berkesinambungan. Maka dia ingin menegrikan Wiwik yang selama ini masih diswastakan. Dia siap poligami, dan diyakini istri di rumah akan bisa menerima, sepanjang semuanya dijamin. Warsito yakin, dengan mengawin resmi Wiwik takkan menurunkan elektabilitasnya. Toh dirinya bukan partai. 

Dengan pertimbangan itu dia lalu terus terang pada Wiwik untuk menikahi secara resmi. Setelah dinegrikan, nanti kalau ada anak dijamin hak warisnya. Tapi ternyata sungguh di luar dugaan. Wiwik menolak dinegrikan. Alasannya, Warsito kan sudah punya istri, Dan saya tak mau menyakiti kaumku..... kata Wiwik.

Sekali menolak, lain kali dilobi lagi, tapi ternyata Wiwik tetap menolak, karena  sudah nyaman dengan status swasta. Yang penting selalu dijamin dapat BOS (Bantuan Operasional Selingkuhan). Jengkelah Warsito. Ironis nggak? Habis hubungan intim bak suami istri kok sang WIL ini dihajar sampai bonyok dan wajahnya jadi simpang siur.

Wiwik pun mengadu ke Polsek Sekaran dan Warsito pun ditangkap. Pasalnya bukan KDRT, tapi sekedar penganiayaan. Dalam pemeriksaan dia mengakui, terpaksa menghajar mitra syahwatnya karena tak mau dinikah resmi. Saya tak mau berzina berkesinambungan Pak. Kata Warsito di depan polisi.

Warsito yakin, setelah nikah resmi Wiwik jadi halalan tayiban wa asyikan. [GTS]

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler