Disebut Syahid, Eril Anak Ridwan Kamil Meninggal karena Tenggelam, Ini Penjelasannya dalam Islam

Sabtu, 11 Juni 2022 09:02 WIB

Share
Foto Ilustrasi Tenggelamâ–¡Ist
Foto Ilustrasi Tenggelamâ–¡Ist

LAMPUNG.POSKOTA.CO.ID -- Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz, putra sulung Ridwan Kamil yang tenggelam di Sungai Aare, Bern, Swiss, mencapai titik akhir. Eril ditemukan di Bendungan Engehalde, Bern, oleh pihak Kepolisian Swiss dalam kondisi meninggal dunia, Rabu 8 Juni 2022. 

Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang ikut mendoakan atas kepergian putra sulung Ridwan Kamil, Eril. Dalam hal ini, Buya Yahya menjelaskan, terkait kondisi seseorang yang meninggal dalam keadaan tenggelam.

Mengutip dari akun YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan bahwa seseorang yang meninggal dalam keadaan tenggelam maka orang tersebut dalam keadaan syahid. Dikutip Lampung.poskota.co.id dari laman Poskota.co.id

“Untuk bapak Ridwan Kamil dan seperti beliau, putra yang meninggal dunia (wafat) dalam keadaan tenggelam harus kita yakini karena Nabi yang menyebutkan. Maka, wafatnya dalam keadaan mati syahid,” kata Buya Yahya.

Selain itu, melansir dari Nu Online, orang yang meninggal dalam keadaan syahid nyatanya tidak hanya dapat diraih oleh orang yang gugur di medan perang.

Namun, dapat dicapai bagi mereka yang meninggal karena di jalan Allah, seperti orang yang terkena wabah, karena penyakit perut, dan orang yang tenggelam sebagaimana yang terdapat dalam keterangan hadis riwayat Muslim.

“Rasulullah SAW menguji sahabatnya dengan pertanyaan, ‘Siapakah orang yang mati syahid di antara kalian?’ ‘Orang yang gugur di medan perang itulah syahid ya Rasulullah,’ jawab mereka. ‘Kalau begitu, sedikit sekali umatku yang mati syahid.’ ‘Mereka (yang lain) itu lalu siapa ya Rasul?’ ‘Orang yang gugur di medan perang itu syahid, orang yang meninggal di jalan Allah juga syahid, orang yang kena tha’un (wabah) pun syahid, orang yang mati karena sakit perut juga syahid, dan orang yang tenggelam adalah syahid,’ jawab Nabi Muhammad saw,” (HR Muslim).

Hal serupa juga dinyatakan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim.

“Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah saw bersabda, ‘Orang yang mati syahid ada lima macam, yaitu orang yang kena tha’un (wabah), orang yang mati karena sakit perut, korban tenggelam, korban yang tertiban reruntuhan, dan orang syahid di jalan Allah.’” (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam kitab Nihâyatuz Zain, Syekh Nawawi al-Bantani juga menyampaikan bahwa orang yang meninggal karena tenggelam disebutkan sebagai meninggal syahid. 

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler